Tradisi Hari Raju dalam Aktivitas Pertanian Tradisional Masyarakat Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima

  • Nurhasanah Nurhasanah STKIP Bima

Abstract

Hari raju adalah salah satu tardisi lama yang masih di pertahankan oleh masyarakan Di Desa Mbawa. Hari raju ini sendiri merupaka tradisi yang biasa dilakukan hanta satu kali dalam satu tahun yaitu di bula oktober uapacara ini berlangsun selama tujuh hari tujuh malam, manfaat dari hari raju ini sendiri adalah untuk berburu binatang yang akan merusak hasil pertanian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah; a. Untuk mengetahui tradisi hari raju dalam aktivitas pertanian tradisonal masyarakat Di Desa Mbawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sumber data terdari dari data primer dan data sekunder. Informen penelitian berupa: tokoh budaya, mantan, Kepala Desa yang menjabat pada waktu penelitian, tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara pendalam, dokumentasi. Uraian di dalam penelitian ini berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat Mbawa. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: dalam tradisi Hari Raju terdapat 3 hal yang harus di lakukan: 1. Asal Usul tradisi Hari raju adala: Hewan liar merupakan musuh yang dapat merugikan masyarakat karena hasil pertanian masyarakat akan mengalami kekurangan. Hewan-hewan yang dapat mengangu tanaman pertanian adalah , babi hutan, monyet, ulat, tikus, burung, rusa, ayam hutan. Dari pengalam hidup dari generasi kegenerasi leluhur masyarakat Mbawa mengahadapi musuh dalam pertanian yaitu hari raju dianggap mampu menghalangi musuh di ladang pertnaian. 2. Unsur-Unsur dalam Tradisi hari raju ada 3 yaitu: 1. Pelaksanaan upacara. 2. Waktu dan tempat pelaksanaan. 3. Pantangan bagi masyarakat Mbawa.

Downloads

Download data is not yet available.
Keywords: Tradisi, hari raju, aktivitas, pertanian

References

A Alfian (ed). 1985. Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan. Jakarta: PT Gramedia.
Endraswara, Suawardi. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: gajah Mada University Press.
Maryam, S. dkk. 2013. Aksara Bima; Peradaban Lokal yang Sempat Hilang. Mataram: Alam Tara Institure Bekerja Sama Dengan Samparaja Kota Bima.
M. Hilir Ismail, 2004. Peran Kesultanan Bima dalam Perjalanan sejarah Nusantara. Mataram: lengge.
Moleong, Dr, Lexy J. MA. 2002, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rachman. 1994. Prosedur Penyelenggaraan Penelitian Kualitatif (Handout Mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: UNTAG.
Sugiyono. 2006. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif . Jakarta: Erlangga.
Suharsimi Arikunto. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Erlangga
Sudarsono, Dwi. Dkk. 1999. Dari Pelestarian Hingga Pembusukan: Hasil Studi dampak Pariwisata Terhadap Hak Masyarakat Adat Di NTB. Mataram: Yayasan Koslata-NTb Bekerja Sama Dengan INPI-Pact.
Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. 2010. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Tohir. A. Kaslan. 1991. Seuntai Pengetahuan Usaha Tani Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Turner & Maryanski. 2010. Fungsionalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wertheim, W.F. 1999. Masyarakat Indonesia Dalam Transisi. Yogyakarta: PT. Tiara WacanaYogya https://doi.org/10.15294/jpfi.v4i2.162
Published
2017-12-30
Abstract viewed = 774 times
PDF downloaded = 360 times