Hibriditas Tokoh Utama Ipuy dalam Film Lovely Man Sutradara Teddy Soeriaatmadja Kajian: Poskolonial Homi K. Bhabha

Authors

  • Putri Marsyanda Universitas Jambi
  • Irma Suryani Universitas Jambi
  • Dwi Rahariyoso Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.37630/jpb.v15i3.3128

Keywords:

Hibriditas, Film Lovely Man, Poskolonial Homi K. Bhabha

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan dan membahas mengenai hibriditas tokoh Ipuy dalam film Lovely Man dengan menggunakan kajian poskolonial Homi K. Bhabha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan diteliti dengan menerapkan teori poskolonial Homi K. Bhabha yaitu hibriditas. Temuan penelitian menghasilkan hibriditas pada tokoh utama Ipuy dalam bentuk tujuh bagian, yaitu: 1) identitas nama Saiful Herman menjadi Ipuy; 2) tokoh Ipuy selalu mengirimkan uang sebagai bentuk tanggung jawab seorang ayah walaupun dengan kondisi fisik yang berubah; 3) tokoh Ipuy tetap bertanggung jawab dalam bentuk uang untuk kebutuhan sehari- hari anaknya; 4) tokoh Ipuy tetap membiyai pendidikan anaknya; 5) tokoh Ipuy tetap pada peran ayahnya yang bertanggung jawab dan peduli terhadap anaknya walaupun dengan kondisi tokoh menjadi waria; 6) adanya hibrditas ganda pada tokoh yang dimana tokoh menjalani peran menjadi laki-laki dan perempuan; 7) adanya hibriditas campuran yang terjadi pada pemeran. Penelitian ini menghasilkan hibriditas yang ditemukan pada pemeran utama Ipuy dalam film Lovely Man yaitu hibriditas campuran dengan unsur yang saling bertentangan dengan gender, peran sosial, status keluarga dan ekspektasi budaya. Kondisi tokoh yang sudah menjadi trangender, tokoh tetap berperan sebagai seorang ayah untuk anaknya.

References

Andalas, E. F. (2016). Citra antikolonial dalam film Avatar (2009): Sebuah tinjauan poskolonial. Puitika, 12(1), 1–10.

Bangsa, J. P. (2022). Representasi perlawanan kaum migran Cina di Amerika Serikat dalam film Ip Man 4: The Finale (sebuah pembacaan poskolonial). Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 42–55.

Fahlefi, M. I., Fitrah, Y., & Rahariyoso, D. (2023). Ambivalensi dan hibriditas dalam novel La Muli karya Nunuk Y. Kusmiana (kajian pascakolonial). Kajian Linguistik dan Sastra, 2(2), 195–201. https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23678

Furqon, S., & Busro, N. (2020). Hibriditas postkolonialisme Homi K. Bhabha dalam novel Midnight’s Children karya Salman Rushdie. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 9(1), 73–86. https://doi.org/10.26499/jentera.v9i1.494

Hendiawan, T. (2016). Wacana seksualitas poskolonial pada teks naratif film Sang Penari. Journal Pantun: Institut Seni Budaya Indonesia.

Kurniawan, M. F. (2020). Jeans sebagai gejala sindrom post-colonial negara dunia ketiga: Analisis konstruksi simbol dan konsumsi dalam perspektif teori postmodern dan postkolonial. Edusocius: Jurnal Ilmiah Penelitian Pendidikan dan Sosiologi, 4(1), 91–98.

Maulana, A. F. (2019). Hibriditas budaya pada tokoh utama dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer (Kajian Poskolonial) [Tesis doktoral, Universitas Diponegoro].

Munawarah, M. (2023). Analisis interseksional gender, etnis, dan kelas sosial: Pembacaan poskolonial terhadap The Handmaiden (2016). Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1), 1–14. https://doi.org/10.37715/calathu.v5i1.3458

Priventa, H. (2019). Sikap ambivalensi pribumi dan hibriditas masyarakat di Kepulauan Utara Jepang dalam film animasi Joppani no Shima karya Shigemichi Sugita. Kiryoku, 3(3), 126–134. https://doi.org/10.14710/kiryoku.v3i3.126-134

Siswanto, W. (2008). Pengantar teori sastra. Grasindo.

Sultoni, A., & Utomo, H. W. (2021). Hibriditas, mimikri, dan ambivalensi dalam cerpen Kupata dan Meneer Chastelein karya Rosyid H. Dimas: Kajian poskolonial. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(2), 112–118.

Sunaryanto, S., & Syamsuri, A. R. (2022). Hibriditas keislaman generasi Z dan fenomena hijrah pop. Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman, 8(1), 61–85. http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/ulumuna/article/view/5846

Taula’bi, D. S., Nensilianti, N., & Hajrah, H. (2021). Mimikri dan hibriditas dalam novel Tanah Surga Merah karya Arafat Nur (tinjauan poskolonial). Indonesian Journal of Social and Educational Studies, 2(2), 128–138.

Vries, D. W. (2006). Gender bukan tabu: Catatan perjalanan fasilitasi kelompok perempuan di Jambi. Center for International Forestry Research.

Wahyutri, Y., & Nur Hamidah. (2006). Teori poskolonial: Upaya meruntuhkan hegemoni Barat. Qalams

Downloads

Published

2025-09-12