Kajian Geo Homestay Kawasan Geopark Tambora
Abstract
Homestay adalah sebuah rumah tinggal yang berada di dekat kawasan wisata yang berfungsi untuk penginapan sementara bagi wisatawan untuk melihat dari dekat kehidupan sehari-hari masyarakat, melihat pemandangan, dan bahkan menjalani kehidupan seperti penduduk lokal. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui model pengelolaan homestay yang ada di kawasan geopark Tambora Kabupaten Bima dan Dompu, Provinsi NTB. Penelitian dilaksanakan di kawasan Geopark Tambora yang terdiri dari wilayah Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu dan Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018 sampai Juni 2018. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan rasionalistik dengan analisa deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara snowball, observasi lapangan dan studi kepustakaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil observasi di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh berdasarkan studi kepustakaan yang meliputi jurnal, buku dan media internet. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawasan Geopark Tambora terdiri dari 10 geosite utama yang memiliki daya tarik wisata. Potensi wisata pada setiap geosite berbeda-beda sehingga memerlukan konsep geohomestay yang mencerminkan potensi pada setiap geosite. Terdapat 7 kawasan utama sebaran geo homestay yang akan dikelola berdasarkan criteria antara lan akes, jarak anatar geosite, pemukiman dan fasilitas penunjang geo homestay. Perancangan kawasan geo homestay harus memperhatikan unsur-unsur kandungan lokal seperti rumah-rumah penduduk serta budaya dan tradisi yang ada untuk diterapkan dalam tema geo homestay.
Downloads
References
Burek, 2014. Geoheritage in Europe and its Conservation, W.A.P. Wimbledon, S. Meyer-Smith (Eds.) . Proceedings of the Geologists' Association. Volume 125, Issue 3, July 2014, Pages 362–363
Fandeli, C. 2002. “Perencanaan Pariwisata Alam” Penerbit Kerjasama PT Perhutani dan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta.
Gray Murray. 2005. Geodiversity: developing the paradigm. Proceedings of the Geologists' AssociationVolume 119, Issues 3–4, 2008, Pages 287–298
Home Enterprise and Host : a United Kingdom Perspective. International Jurnal of Hospitality Management 24 (533-553). Edinburgh : Elsevier.
Keli, Maksimus. 2015. Potensi Gunung Tambora. Online. http://forest-maxs.blogspot.co.id/2015/06/potensi-gunung-tambora.html. Akses 23 September 2017.
Maryaeni.2005. Op.cit Hlm.75
Meliono, I. (2011). Understanding the Nusantara Thought and Local Wisdom as an Aspect of the Indonesian Education. International Journal for Historical Studies, Vol. 2(2), hal. 221-234.
Nabillah, G. (2018). Perancangan Homestay di Desa Wisata Nglinggo dengan Pendekatan Arsitektur Tropis dan Penerapan Konsep Edukatif dan Komunikatif SKRIPSI. UII JOGJAKARTA.
Singarimbun, M dan Effendi. 2010. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Yogyakarta.
Seubsamarn, K. 2009. Tourist Motivation to Use Homestay in Thailand and Their Satisfaction Based on The Destination’s
UNESCO. 2009. UHJAK/2009/PI/H/9. Ekowisata : Panduaan Dasar Pelaksanaan. Jakarta : United Nations Educational, Scientific and Culturan Organization.
Usman, H dan Akbar, P.S. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Zulharman, 2017. Kearifan Lokal dan Strategi Pengembangan Ekowisata Tambora. Penelitian tidak dipubikasikan.