Proses Penambangan Pasir Pantai dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima

  • Syafruddin Syafruddin STKIP Taman Siswa Bima
  • Ihsan Ihsan STKIP Taman Siswa Bima

Abstract

Bukti Ketergantungan bangsa Indonesia kepada alam dapat dilihat dari pemanfaatan sumber daya alam yang besar-besaran tanpa melihat kelanjutan fungsinya. sentralisasi pemerintahan, kegiatan exploitasi terhadap sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan masih terbatas pada pemanfaatan wilayah-wilayah yang strategis saja, namun dewasa ini setiap daerah saling belomba-lomba mengeksploitasi dan memanfaatkan kekayaan alam masing-masing. Penambangan pasir di pantai memang dianggap memberikan kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima, hal ini dapat terlihat dari begitu banyaknya aktivitas penggalian pasir di pantai yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Kegiatan penambangan pasir pantai sering dikonotasikan sebagai salah satu kegiatan yang merusak lingkungan, hal itu dapat terjadi apabila kegiatan penambangan tidak terkendali pasti akan menimbulkan dampak lingkungan, baik bersifat positif maupun bersifat negatif. Meskipun demikian besarnya permintaan pasar terhadap pasir turut mendorong berkembangnya kegiatan ini dengan pesat. Akibatnya, munculah berbagai masalah terhadap lingkungan. Rumusan masalah dalam penelitia ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah proses penambangan pasir pantai yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima? 2) Bagaimanakah dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya eksploitasi pasir pantai di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima?. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui proses penambangan pasir pantai yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. 2)Untuk mengetahui dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya eksploitasi pasir pantai di Kecamatan Amba Lawi Kabupaten Bima. Kesimpulan Kegiatan eksploitasi pasir pantai yang berlebihan akan berdampak pada rusaknya kel estarian sumber daya alam dan rusaknya fungsi lingkungan pantai. Eksploitasi pasir pantai yang terus mengalami peningkatan. Kerusakan tersebut disebabkan oleh kegiatan penambangan yang dilakukan secara kelompok terus-menerus dan dilakukan secara ilegal atau tidak berizin. Kerusakan pantai karena eksploitasi yang terus terjadi di sepanjang pantai di kecamatan ambalawi. Dengan bertambahnya Jumlah penduduk yang terus meningkat dan ketersediaan lahan pertanian dan ketrsedian lapangan kerja yang sedikit menyebabkan masyarakat banyak yang alih profesi menjadi penambang pasir pantai. Hal ini yang terjadi pada masyakat yang tinggal di sepanjang pesisir pantai di Kecamatan ambalawi kabupaten Bima. Ada berbagai alasan yang menyebabkan kegiatan eksploitasi pasir pantai terus dilakukan di Kecamatan ambalawi kabupaten Bima antara lain: 1) Pengetahuan masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan pantai. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui dampak jangka panjang yang di timbulkan oleh kegiatan eksploitasi pasir pantai. Masyarakat hanya berpikir untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Masyarakat menganggap bahwa lingkungan itu milik umum, sehingga masyarakat berhak mengeksploitasi sumber daya alam tersbut. 2)Pengetahuan masyarakat tentang illegal. Bagi masyarakat ilegal diartikan sebagai segala sesuatu yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang di perbolehkan. Masyarakat yang melakukan penambangan akan dianggap legal sehingga masyarakat melakukan kegiatan penambangan tersebut. Dalam hal ini Peran pemerintah daerah dalam menyikapi aktivitas penambangan pasir pantai secara illegals sangat diperlukan Peraturan.

Downloads

Download data is not yet available.
Keywords: Proses penambang pasir pantai

References

Akademi Teknik Pertambangan Nasional, Banjarbaru.
As’ad, 2005. Tesis: Pengelolaan Lingkungan pada Penambang Rakyat (Studi Kasus Penanbang Intan Rakyat di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan selatan).
Kartasapoetra, dkk, 2005, Teknologi Konservasi Tanah dan air, cetak ke V, Rineka Cipta: Jakarta
Nurkartika, 2001. Intisari Biologi. PT Aksarindo Prima Cipta: Jakarta
Rahmi, F., 1995. Sistem dan Alat Tambang,
Published
2018-06-30
Abstract viewed = 3768 times
PDF downloaded = 946 times