Potensi Obat Tradisonal untuk Mengatasi Gejala Awal dari Covid-19 Khas Suku Lom dan Suku Jerieng di Bangka

  • Budi Afriyansyah Universitas Bangka Belitung
  • Hapis Aprizan Universitas Bangka Belitung
  • Rendi Saputra Universitas Bangka Belitung
  • Novalia Novalia Universitas Bangka Belitung
  • Yola Nazelia Nukraheni Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia
  • Muhammad Ihsan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia
  • Lina Juairiah Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Bangka
  • Nur Annis Hidayati Universitas Bangka Belitung

Abstract

Pandemi Covid-19 di tahun 2022 masih belum menunjukkan penurunan bahkan saat ini muncul varian baru dari penyakit ini yaitu B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B. 1617, varian delta dan varian omicron.Secara khusus di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung pandemic Covid 19 perTanggal 13 Februari 2022 berjumlah terkonfirmasi positif 53.400 orang,melakukan isolasi mandiri 863 orang, 51073 orang sembuh dan 1464 orang meninggal dunia.  Gejala klinis dari Covid-19 meliputi demam, batuk, parosmia atau kehilangan rasa dan bau, delirium atau gejala mental kebingungan, diare dan masalah pencernaan, sakit tenggorokan, kelelahan, nyeri pada tubuh, mual dan muntah, pusing, tidak ada produksi air liur, ruam kulit, dan sakit mata. Upaya menemukan formulasi obat yang tepat untuk mengatasi pandemic ini terus dilakukan berbagai pihak secara optimal. Bentuk upaya itu diantaranya mengkaji potensi tumbuhan dan hewan yang biasa dipergunakan oleh etnik tertentu secara tradisional. Penelitian ini berfokus pada dua etnik di Pulau Bangka yaitu Suku Lom yang berada di Utara  dan Suku Jerieng yang berada di Barat Pulau Bangka. Metode penelitian wawancara, observasi lapangan dan literatur studi yang bersumber repositori UBB, situs resmi satgas covid, dan artikel ilmiah terpublikasi di Jurnal Ilmiah. Hasil yang didapatkan pemanfaatan tumbuhan dan hewan untuk mengatasi gejala-gejala klinis covid 19 oleh Suku Lom 37 jenis tumbuhan dan 16 jenis hewan, sedangkan Suku Jerieng memanfaatkan tumbuhan 30 jenis dan hewan 7 jenis. Kesimpulannya, masyarakat lokal Etnik Lom dan Jerieng secara tradisional telah melakukan upaya pencegahan dan pengobatan untuk mengatasi pandemik covid-19. Untuk memastiskan senyawa obat yang terkandung didalam tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan masih diperlukan uji famakologi lebih lanjut.

Downloads

Download data is not yet available.
Keywords: Lom, Jerieng, Bangka, Covid-19

References

Apriyanto B.D. 2020. Pemanfaatan hewan sebagai obat pada masyarakat Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. [skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Chen, N., Zhou, M., Dong, X., Qu, J., Gong, F., Han, Y., & Zhang, L. (2020). Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study. The Lancet 395(10223), 507-513. https://doi.org/10.1016/S01406736(20)30211-7

Deqy TS. 2014. Korpus Mapur dalam Islamisasi Bangka. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Dewi YK, Riyandari BA. 2020. Potensi tanaman lokal sebagai tanaman obat dalam menghambat penyebaran Covid-19. J Pharmascience 7 (2): 112-128

Guan, W. J., Ni, Z. Y., Hu, Y., Liang, W. H., Ou, C. Q., He, J. X., … & Li, L. J. (2020). Clinical Characteristics of Coronavirus Disease 2019 in China. N Engl J Med, 382(18), 1708-1720. https://doi.org/ 10.1056/NEJMoa2002032.

Iskandar J. 2018. Etnobiologi Etnoekologi dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pantaxia.

Harahap RJT. 2020. Karakteristik klinis penyakit coronavirus 2019. J Penelitian Perawat Profesional. 2(3): 318-323.

Heningsih M., Anwari M.S., Yani A. 2018. Kajian etnozoologi untuk obar-obatan masyarakat Dayak Belangin di Desa Mu'un Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari 6 (3): 647-653.

Lembaga Adat Melayu Jerieng [LAMJ]. 2010. Profil Sejarah dan Kebudayaan Suku Melayu Jerieng Bangka Belitung (Pangkalpinang: LSM Adat Melayu Jerieng Bangka Belitung)

Meye E.D, Antus M.R, Dima A.O.M. 2018. Ecological Analysis, Morphology and Nutritional Value Of Rana cancrivora in East Manggarai. Jurnal Biotropikal Sains 15(2): 38-44

Mulyati B. 2020. Potensi herbal dalam pencegahan dan penanganan pasien Covid-19. Indept 9: 1-5.

Rasyid A. 2008. Biota laut sebagai sumber obat-obatan. Oseana 33 (1): 11-18.

Saharuddin R.R, Aulia N., Batara A. 2021. Potensi rempah-rempah sebagai minuman fungsional sumber antioksidan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Jurnal Abdi 3 (1): 30-42.

Septiana E. 2020. Prospek senyawa bahan alam sebagai antivirus dalam menghambat SARS-Cov-2. BioTrends 11 (1): 30-38.

Suproborini A, Laksana MSD, Yudiantoro. 2018. Etnobotani tanaman antipiretik masyarakat Dusun Mesu Botojatiroto Wonogiri Jawa Tengah. J Pharmaceutical Sci & Med Res 1 (1): 1-11.

Paisal.2018. Pemanfaaatan hewan sebagai alternatif pengobatan tradisional Suku Anak Dalam (studi:etnozoologi di Taman Nasional Bukit Dua Belas Kabupaten Sarolangun. [skripsi]. Jambi: Universitas Islam Jambi.

Pattiselanno F, Mentansan G. 2010. Kearifan tradisional Suku Maybrat dalam perburuan satwa sebagai penunjang pelestarian satwa. Makara Sosial Humaniora. 14 (2): 78-82.

Ransaleleh T.A. 2016. Komposisi kimia daging segar dan sifat organoleptik kelelawar olahan. Jurnal Zootek 36 (2): 447-465.

Rocha R, Baecells AL, Llamazares AF. 2021 Etnobiology of Bats: Exploring human-bat inter-relationships in a rapidly changing word. J Ethnobiology 41(1): 3-17.

Rumperial MG.2020. Etnobotani pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) menurut tradisi War Wen Suku Kurudu Propinsi Papua. Prosiding Seminar Nasional V 2019: 308-315.

Smedal, OH. 1989. Order and Difference: An Ethnographic study of orang lom of Bangka, West Indonesia. Oslo: Department of Social Anthropology, University of Oslo.

Syamsu R.F., Nuryanti S., Arafah, Jamal M.F. 2021. Herbal yang berpotensi sebagai antivirus pada Covid-19. Molucca Medica 14 (1): 76-85.

Volpato G, Fontefrancesco MF, Gruppuso P, Zocchi DM, Pieroni A. 2020. Baby pangolins on my plate: possible lesson to learn from the Covid-19 pandemic. J Ethnobiology & Ethnomedicine 16(19); 1-12. https://doi.org/10.1186/s13002-020-00366-4.

Wang, W., Tang, J., & Wei, F. (2020). Updated understanding of theoutbreak of 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) in Wuhan, China. J Med Virol, 92(4), 441-447. https://doi.org/10.1002/jmv.25689

Yunus NR, Rezki A. 2020. Kebijakan pemberlakuan lock down sebagai antisipasi penyebaran corona virus Covid-19. Salam J Sosial & Budaya Syar’I 7 (3): 227-238.

Published
2022-06-30
How to Cite
Budi Afriyansyah, Hapis Aprizan, Rendi Saputra, Novalia, N., Yola Nazelia Nukraheni, Muhammad Ihsan, Lina Juairiah, & Nur Annis Hidayati. (2022). Potensi Obat Tradisonal untuk Mengatasi Gejala Awal dari Covid-19 Khas Suku Lom dan Suku Jerieng di Bangka. JURNAL PENDIDIKAN MIPA, 12(2), 388-394. https://doi.org/10.37630/jpm.v12i2.597
Abstract viewed = 702 times
PDF downloaded = 628 times